Kamis, 15 Mei 2008

Bunda Relakan Kami

Maju......maju..... ayo terus maju.....
Jangan mundur rapatkan barisan, revolusi jadi kewajiban.

Nyanyian itu menggema bersama teriakan takbir........ teriakan revolusi.....
Dan lagu darah juang serta lagu pembakar semangat juang lainnya.
Satu, dua, tiga, lima, sepuluh, luma puluh dan sekitar seratus orang berjalan beriring meneriakan kata tolak.
Tugu Jogja jadi saksi
Selanjutnya........

Kenaikan Harga BBM

Pemerintah mengulangi kesalahan dua kali. Yaitu menaikan harga BBM lalu menggantinya dengan bantuan langsung tunai (BLT). Alangkah bodohnya orang yang melakukan kesalah yang sama dua kali. Logika yang dibangun jelas salah. Dengan kenaikan harga BBM, seluruh harga bahan pokok ikut naik. Sehingga BLT yang hanya Rp. 100.000 per bulan jelas tidak bisa menambal kebocoran uang rumah tanggga
Selanjutnya............

Rabu, 14 Mei 2008

Saat Kau Bisa Memanggilku Papa

Sejak pertama aku menginjakkan kaki di kota tua ini, aku langsung jatuh hati alias kerasan tinggal di sini. Waktu itu kota gudeg ini masih begitu asri, udaranya masih segar. Bangunan-bangunan tinggi masih belum terlalu banyak. Mall-mall masih sangat langka, sehingga jalan rayapun tidak terlalu macet, karena orang akan lebih suka berbelanja di pasar tradisional. Teman satu kontrakan dulu bilang, belanja di pasar tradisional lebih asyik, lebih merakyat. Meskipun kini dia selalu belanja di luar negeri sembari bersafari menghabiskan uang anggaran. Studi banding, katanya. ah, ternyata sama saja dia ketika masih duduk di Lemabag Eksekutif mahasiswa.
Selanjutnya............

Sabtu, 10 Mei 2008

Hanna Nafisah

Hanna Nafisah atau pemberian berharga adalah nama keponakan ku yang lahir di Bekasi Minggu 6 April 2008 kemarin. Imut. Namanya aja bayi. Nama itu saya anggap sebagai ungkapan syukur kedua orang tuanya yang tak lain adalah kakaku.

Anak adalah pemberian berharga bagi setiap umat manusia, jika mereka menyadarinya. Namun anak bisa juga menjadi fitnah jika amanh tersebut tidak dijaga. Sebagaimana bangsa ini yang telah dianugrahi kekayaan alam dan keindahannya yang tak ternilai, sehingga dikatakan “laksana cuilan surga yang jatuh ke bumi”, sungguh itu adalah anugrah yang sangat berharga, namun bisa juga menjadi bencana karena tidak kita jaga.

Entah kapan bencana itu akan berlalu. Mudah-mudahan itu adalah peringatan bagi kita bangsa Indonesia, bukan adzab atau ujian. Karena kalau adzab hal itu masih terlalu ringan dibanding dengan apa yang menimpa umatnya Nuh atau Luth. Kalau itu dikatakan ujian, aku takut bangsa ini akan semakin takabur. Jadi biarlah ia menjadi peringatan saja, agar kita menjaga pemberian yang berharga ini.

Senin, 05 Mei 2008

Maaf aku pergi

aku izin untuk pergi
walau aku sendiri tidak tahu mau pergi ke mana
yang jelas aku pergi
tapi bukan unutk menjauhimu
juga bukan untuk melupakanmu
aku pergi karena memang aku ingin pergi
itu aja.
Selanjutnya.........

Minggu, 04 Mei 2008

Malas

akhir-akhir ini aku malas untuk posting tulisan ke blog
yah, aku sedang malas
dan tidak tahu sampai kapan aku malas
lawan malas adalah rajin, bukan tidak malas
tapi malsa dan rajin sama-sama menguras tenaga
dan aku tidak memilih malas
hanya saja dia datang begitu saja