Minggu, 10 Agustus 2008

Pindah

bagi anda pengunjung blog ini, anda bisa masuk blog baru saya di sini . terimakasih.

Selasa, 08 Juli 2008

Ilmu dalam Perspektif Integralisme

Pembicaraan tentang ilmu, dalam kajian filsafat sering disebut sebagai kajian epistemologi, yaitu bagaimana cara memperoleh pengetahuan. Epistemologi seseorang tidak bisa lepas dari pandangan dia tentang ontologi. Dengan demikian, epistemologi di sini tentu tidak bisa lepas dari pandangan tentang kesatuan wujud sebagaimana dijelaskan di atas. Konsepsi wujud yang mengakomodir dunia metafisik di atas menjadi pondasi bagi terbangunnya sebuah epistemologi, karena sebagai muslim yang mempunyai kepercayaan penuh pada dunia metafisik, maka seorang ilmuwan muslim harus menyusun atau memiliki sebuah epistemologi yang cocok dengan kepercayaan yang dianutnya.
Selanjutnya...............

Mafia di Negeri Maling

Belum lama ini dan masih hangat-hangatnya kita disodori realitas yang mengecutkan hati. Mahkamah Agung, sebagai lembaga terhormat, sehingga ia disebut “agung”, ternyata dengan sendirinya telah menodai kehormatannya. Lembaga yang semestinya memberikan naungan keadilan kepada rakyat justru kini menjadi pasar obral jual beli hukum. Di mana ada kasus, ada terdakwa, ada jaksa dan makelar yaitu penghubung antara jaksa dan terdakwa. Dalam banyak hal, terdakwalah yang terlebih dahulu menawar hukum dari jaksa. Dan sedikit jaksa yang menawarkan dagangannya kepada terdakwa, karena bisa jadi dia akan terjerat pasal pemerasan. Aktifitas tersebut lebih lazim disebut sebagai mafia peradilan.Kasus jual beli hukum bukan sekali dua kali terjadi. Dan ironisnya hal ini terjadi pasca reformasi, dimana hakim mempunyai independensi karena terlepas dari tekanan pemerintah otoriter.
Selanjutnya..............

Minggu, 06 Juli 2008

Broker

broker? terjemahan bebabasnya adalah perusak
koruptor adalah broker, contoh

sore tadi aku baru dengar
ternyata aku juga broker
untuk lembaga yang selama ini aku diami
itu kata orang yang entah seakan aku tidak pernah mengenalnya
meski dia real di hadapan ku


aku broker, bukan hanya aku
tetapi juga beberapa temanku yang dari satu institusi denganku
juga dengannya, dia bilang broker
tidak becus melaksanakan tugas
dan hanya menggangu perjalanan lembaga
hingga lembaga macet tak bergerak

ketika kapal tidak melaju, siapa yang bertanggungjawab?
penumpang? atau nahkoda?
biarlah dia bilang aku briker
tih hanya Tuhan yang tahu siapa sebenarnya yang broker

Selasa, 24 Juni 2008

Dan Kamu Pun Pergi

terasa ngiang di teling ku
tawa serta gaya bicaramu
secercah senyum tersungging di bibir mu
senyum yang merekah menjadi tawa
tawa yang berbaur dengan canda
mengantar kita pada dunia kita
bukan dunia mereka
dunia tanpa jerit manja, katamu

kemarin kamu bilang
tak sanggup lagi untuk tersenyum apalagi tertawa
meski sejuta kelucuan di depanmu
meski orang banyak menghiburmu
bukankah dari dulu kita tidak pernah menertawakan
kelucuan orang lain
bukankah kita tertawa karena kekonyolan kita sendiri
sebenarnya aku ingin melihat wajahmu yang cemberut
namun tak pernah kau mengijinkannya
bahkan saat kau sendiri sadar
kamu tidak bisa untuk tersenyum dan tertawa
saat engkau berdiri di ujung hari
berlari mengejar senja

aku tahu semua pasti kan terjadi
kau pergi dan bukan hanya kau yang pergi
mereka juga pergi
dan akan datang satu hari
dimana aku juga akan pergi
meninggalkan kenangankita di kota kecil, kota gudeg

bukannya aku melakoni
ku harap bisa kembali melihat senyum mu
mendengar tawamu
dan kita masih bersama, meski
kamu di bumi mu dan aku di bumi ku
karena bumi kita satu.

Selasa, 10 Juni 2008

Rapuhnya Infrastrutuktur Kita

Perjalananku ke beberapa kota, dan terakhir ke Purwodadi, Gubuk, Blora
Menjadikan aku semakin sadar akan kerapuhan infrastruktur kita. Dari Jogja sampa Surakarta, sepeda motor yang aku tumpangi masih bisa berjalan di kisaran 90-100 KM per jam, setelah Surakarta jalan menuju Purwodadi, aku bingung
Tidak ada jalan yang bisa dipilih. Lobang di sana-sini, jalanan ambles, kerikil berlarian ketika roda sepeda motorku melintasinya. Selanjutnya.......

Kamis, 15 Mei 2008

Bunda Relakan Kami

Maju......maju..... ayo terus maju.....
Jangan mundur rapatkan barisan, revolusi jadi kewajiban.

Nyanyian itu menggema bersama teriakan takbir........ teriakan revolusi.....
Dan lagu darah juang serta lagu pembakar semangat juang lainnya.
Satu, dua, tiga, lima, sepuluh, luma puluh dan sekitar seratus orang berjalan beriring meneriakan kata tolak.
Tugu Jogja jadi saksi
Selanjutnya........