Sabtu, 12 Januari 2008

Astuti

Dalam remang cahaya lampu lima watt, kedua mata Liana memandang langit-langit kamar yang dicat dengan warna pink, warna yang mendominasi barang-barang yang ia miliki, dari pakaian, sepatu, hand phone dan aksesorisnya, buku harian dan benda-benda lainnya. Tidak ketinggalan warna cat rumahnya. Pikirnya melayang entah ke mana. Tatapannya kosong. Hanya desah nafasnya yang menunjukan dia masih hidup dan terjaga.
Selanjutnya..........

0 comments: